1.
Faktor usia : Umur merupakan suatu pertumbuhan atau perkembangan manusia yang
bertambah usia dari mereka lahir hingga tua. Kebutuhan seorang anak misalnya
waktu SD, berbeda dengan tingkatan SMP, SMA, dan kuliah atau bekerja. Di zaman
sekarang, contohnya saja HP,mungkin kalau ditanya dan disurvei anak SD sudah
memegang HP yang cukup canggih dibandingkan kebanyakan orang yang memegang HP
sesederhana mungkin. Dahulu , jarang yang memegang HP, bahkan tidak semua anak
SD punya HP, dari SMP ke SMA, misalnya mempunyai HP yang memiliki fitur dan
aplikasi-aplikasi yang menunjang serta social media untuk bersosialisasi di
dunia maya, spesifikasinya mereka tahu, bahkan harganya pun mereka mengetahui
mana yang cocok untuk kalangan anak SMA, selain itu untuk komunikasi, juga bisa
aplikasi-aplikasi yang lainnya. Kalangan kuliah dan pekerja punya pandangan
berbeda mengenai HP, selain untuk komunikasi mereka yang semakin meluasnya
dengan teman maupun rekan sekerja dan sekoleganya mereka. Yang bekerja
mempunyai HP cukup canggih di dalam penggunannya, komunikasi dan informasi yang
up to date yang bisa mereka jelajahi dalam HP yang canggih. Misalnya saja
indeks harga saham, pemasaran produk, model pemasaran, dan jual beli barang,
mereka bisa mengetahui semuanya lewat jaringan dan koneksi yang baik serta alat
penunjang lainnya.
2.
Jenis Kelamin : Ada laki-laki dan perempuan itu jenis kelamin yang mungkin
berbeda cara pembelian mereka masing-masing, seperti halnya pembelian Handphone
yang sedang berkembang di masyarakat luas yang canggih dan lebih inovatif, ada
yang memiliki unsur dominan dalam pada HP yang menjadi fungsi utama HP
tersebut.
*Misalnya perempuan mereka memilih HP untuk berfoto-foto bagi
wanita yang suka berfoto-foto, tetapi unsure-unsur yang lain seperti MP3, dan
aplikasi-aplikasinya dibuat sesederahana mungkin, tapi HP itu memiliki
keunggulan yaitu dengan unsur fotonya lebih menarik. Ada pula internet yang
cepat dan koneksinya tidak lelet untuk mereka bersosialisai di berbagai media
social, sedangkan yang lain dibuat sederhana.
*Misalnya laki-laki ingin membeli semua aplikasi dan fiturnya
lengkap dan yang cukup menarik. Seperti aplikasi, gambar-gambar yang dibuat
sendiri menjadi wallpaper di HP, yang benar-benar hidup, bagi pria yang suka
berkreasi seni nya yang tinggi, kamera untuk fungsi gambarnya lebih tajam, MP3
yang mempunyai suara bagus, jernih dan keras tapi terlihat kualitas suara nya
yang bagus dan internet yang lebih cepat, browsing, dan lain sebagainya yang
menjadi pertimbangan pemebelian dari masing-masing orang, baik laki-laki maupun
perempuan, sesuai kebutuhan mereka masing-masing.
3.
Hobby : Setiap orang mempunyai hobby berbeda-beda, misalkan saja ada orang yang
hobby olahraga, menggambar, menulis dan sebagainya. Seperti menggambar dan
mengedit-edit foto, mengutak-utik aplikasi dan warna-warna yang ada di dalam HP
atau game yang ada di HP, tergantung hobby mereka masing-masing, sekarang ada
HP yang memilki kualitas dan fitur-fitur yang lengkap yang menjadikan atau
membuat seseorang menuangkan hobbynya di dalam HP.
4.
Penghasilan : Penghasilan orang berbeda dengan yang lainnya ada yang merasa
cukup dengan penghasilan mereka, ada yang kurang, dan ada yang lebih besar.
Oleh karena itu, penghasilan mempengaruhi pembeli untuk memilih barang yang
ada. Kita mengukur dengan tingkat penghasilan bukan berdasarkan kebutuhan untuk
membeli suatu barang. Kalau kita memilih kebutuhan mungkin banyak yang kita
butuhkan dalaam membeli barang ini itu dan sebagainya, tetapi kalau di ukur
dengan penghasilan, kita bisa membeli barang yang menurut kita pas dengan
penghasilan. Misalkan saja, kita ingin membeli HP, kita menginginkan
fitur-fitur yang lengkap, aplikasi yang lengkap dan jaringan internet yang
mendukung dan sebagainya, sebagaimana yang menurut kita fasilitas yang ada
sudah menunjang semuanya, tapi apakah cocok dengan penghasilan kita
sehari-hari. Kita akan berpikir dua kali untuk membeli HP itu bahkan rela
mengorbankan apapun untuk membeli HP yang kita inginkan. Produsen bisa menjawab
itu semua, karena sekarang banyak HP yang berkualitas dan cocok dengan
penghasilan. Karena bagaimanapun juga kebutuhan yang kita butuhkan banyak. Tapi
kita harus melihat dari sisi penghasilan yang di miliki.
5.
Pendidikan : Pendidikan adalah tingkat di mana memperoleh pengetahuan melalui
lembaga maupun sekolah-sekolah. Pendidikan ini merupakan suatu proses
pembelajaran seseorang dari tingkat SD, SMP, SMA dan Sarjana. Semakin tingkat
pendidikan kita tinggi semakin bijak dan pintar dalam mengambil suatu keputusan
apa yang dan berfikir secara rasional. Dalam pembelian produk HP misalkan,
kalau orang orang yang memiliki pendidikan yang tinggi mereka mencari tahu
terlebih dahulu Hp apa yang cocok untuk dirinya dengan spesifikasi dan
fiturnya, harga juga menjadi prioritas dalam pembelian, karena banyak HP yang
mahal tapi kualitasnya belum tentu cukup dan sebaliknya banyak HP yang murah
belum tentu kualitas HP itu sendiri bagaimana. Kalau dari yang tidak tahu
tentang HP misalkan saja, misalkan saja seseorang ingin membeli HP, tapi mereka
tidak tahu apa kegunaanya dan apa yang dibutuhkan dari pembeli, sehingga
menimbulkan kesan, mereka meresa ditipu atau salah paham tentang produk yang
diberikan informasi kepada penjual. Maka setiap orang harus bijak dalam membeli
barang baik yang dari golongan bawah hingga golongan atas.
6.
Domisili : Tempat tinggal mempengaruhi gaya kehidupan kita dalam berprilaku di
luar, entah tempat tinggal kita baik atau buruk sekalipun. Ada yang terpengaruh
terhadap lingkungan tempat tinggal, ada yang tidak terpengaruh. Dalam pembelian
produk,contohnya HP. Dalam tempat tinggal/lingkungan kita, sering orang
memamerkan gaya hidupnya dengan HP, maka kita pun akan tergiur dan terpengaruh
terhadap apa yang mereka tunjukan kepada kita,baik secara langsung maupun
secara tidak langsung, sehingga kita menginginkan untuk membeli barang
tersebut, dengan mencari tahu HP yang sedang trend di tempat tinggal kita.
Itulah yang disebut trend masyarakat yang ada di tempat tinggal kita. Setiap
orang mampu mempengaruhi lingkungan sekitar maupun orang lain untuk membeli barang
dan kita pun ikut untuk membeli barang tersebut, karena sedang trend atau model
yang sekarang booming. Oleh karena itu, tempat tinggal merupakan suatu factor
demogafi yang dikaitkan dengan pembelian, tapi dalam konteks kecil, karena kita
hanya melihat dari kehidupan sehari-hari dan lingkungan sekitar.
7.
Wilayah : wilayah adalah cakupan yang luas dari tempat tinggal kita atau
lingkungan kita sehari-hari yang sudah dibicarakan sebelumnya, kita sekarang
melihat dari wilayah yang cakupannya luas. Dalam wilayah seseorang mampu
mempengaruhi kita dalam membeli, contohnya saja, wilayah benua eropa sedang
trend apa dan sedang booming apa. Kalau dilihat dari benua, misalkan saja HP.
HP yang sedang trend dibeberapa wilayah masing-masing, seandainya wilayah Indonesia
dengan wilayah jepang. Jepang memproduksi barang HP yang berkualitas tinggi dan
lagi trend di masyarakat luas, sehingga masyarakat Indonesia secara tidak
langsung ikut terpengaruh dengan banyaknya informasi dan pencari kebutuhan apa
saja yang sedang trend seperti, mobil, motor dan lainnya, meskipun setiap
wilayah memiliki barang yang di konsumsinya, tapi secara tidak langsung
mempengaruhi setiap wilayah lainnya.
8.
Agama : Agama juga bisa menjadi pendukung dalam pembelian setiap masyarakat.
Contohnya saja,sekarang banyak pasar yang mendirikan bangunan atau membuat
pasar berala muslim dengan gaya tempatnya yang menjual berbagai macam barang.
Negara Indonesia adalah penduduk yang kebanyakan penganutnya agama islam,
sehingga mereka mengambil kesempatan untuk membuat pasar ala muslim. Dilihat
dari HP mislakan, ada HP yang memiliki fitur seperti itu, dan didalmnya berisi
informasi tentang jadwal-jadwal shalat, tulisan arab, dan ayat-ayatnya. Bila
puasa tiba, kita bisa melihat jadwal sahur dan waktu berbuka yang sudah diset
di dalam HP tersebut. Ini merupakan ini kesempatan produsen dalam memproduksi
sebuah barang.
KESIMPULAN
: Dari semua faktor demografi yang sudah dijelaskan, yang paling mendukung
adalah, jenis kelamin, umur, hobby, dan penghasilan seseorang. Dilihat dari
keseharian kita/lingkungan sekitar, karena bagaimanapun juga kita memiliki
suatu barang yang menurut kita berguna, bermanfaat, atau hanya sekedar
mengkoleksi saja. Produsen bisa melihat dan meneliti keseharian masyarakat
untuk mendapatkan peluang dalam memasarkan barangnya dan sebagai masyarakat
kita harus bijak untuk membeli barang dengan memperhatikan segala resiko,
meskipun banyak pengaruh dari luar yang memungkinkan kita untuk membeli barang
tersebut. Pendapat saya tentang mengapa saya memilih HP yang saya beli, karna
saya berpendapat dari kualitas HP yang saya punyai memiliki fitur yang bagus,
untuk mengedit gambar, mengedit foto dan mengekspresikan semuanya di HP,
sehingga tampilan di HP menjadi menarik dan koneksi yang bagus bisa diakses
dimanapun dan memiliki WI-FI, kalau tidak ada internet kita bisa mengakses dan
mencari jaringan yang tersedia untuk bisa mengakses ke internet. Ini merupakan
nilai positif dari apa yang saya dapatkan dari HP saya dan harganya cukup
terjangkau.
SUMBER
: http://adityacrosmogear.blogspot.com/2012/11/factor-faktor-demografi-jenis-kelamin.html